Senin, 27 Mei 2013

Analisis Hasil FInal Liga Champions : Bayern Muenchen vs Borussia Dortmund

Bayern Menchen akhirnya menjadi juara Liga Champions 2012/2013 setelah mengalahkan rival senegaranya, Borussia Dortmund. Setelah gagal di final Liga Champions 2009/2010 (kalah dari Inter Milan) dan final Liga Champions 2011/2012 (kalah dari Chelsea), Bayern akhirnya bisa membawa trofi Liga Champions ke Allianz Arena.

Skor tipis 1-2, tidak membuat jalannya pertandingan jadi menjemukan. Kedua pelatih, Juergen Klopp dan Juup Heynckes, saling mencoba strategi. Kedua tim bermain dengan karakternya masing-masing, saling jual serangan, bergantian melakukan percobaan mencetak gol, dan diperkaya oleh aksi-aksi penyelamatan gemilang yang dibuat dua penjaga gawang, Manuel Nauer dan Roman Weidenfeller.

Pertandingan ini, terlebih jalannya pertandingan di babak I, mungkin bisa dianggap sebagai duel final Champions terbaik dalam beberapa musim terakhir.

Borussia Dortmund mengawali pertandingan dengan penampilan yang menjanjikan. Mereka sangat merepotkan Manuel Nauer. Dalam 20 menit pertama, anak asuh Juergen Klopp ini sudah membuat 5 percobaan mencetak gol, sementara Bayern Muenchen tidak sanggup membuat satu pun percobaan mencetak gol.

Kunci utama dominasi Dortmund di babak I adalah keberanian untuk melakukan high-pressing. Mereka tidak memberi kesempatan para pemain Muenchen untuk berlama-lama menguasai bola. Dortmund memang nyaris selalu kalah dalam duel bola udara di babak I [hanya memenangkan 6 duel udara dari total 23 kali], tapi begitu mereka kalah duel udara pemain lain bisa dengan cepat mengejar bola kedua yang lepas itu.

Tekanan yang mereka lakukan bahkan sudah dilakukan sejak daerah pertahanan Muenchen sendiri. Lewandowksi sebagai penyerang tunggal dan Marco Reus di belakangnya sangat aktif melakukan tindakan defensif saat Muenchen menguasai bola di wilayahnya sendiri. Sementara di lini tengah, duet Gundogan-Bender selalu siap dibantu oleh Jakub Blaszczykowski di kanan dan Kevin Grosskreutz di kiri.

Absennya Goetze memang mengurangi kreatifitas Dortmund, tapi masuknya Grosskreutz memberi daya tahan tersendiri bagi Dortmund. Jika Goetze cenderung lemah kemampuan bertahannya, maka Grosskreutz hadir dengan kemampuan lebih dalam bertarung di lini tengah. Ini memungkinkan strategi melakukan high-pressing jadi lebih dimungkinkan ketimbang jika Goetze hadir di lapangan.

Absennya Mario Goetze memang jadi kendala penting bagi Juergen Klopp. Sebagai pemain dengan catatan assist [5] dan key-passes [19] tertinggi di timnya selama Liga Champions musim ini, Goetze memang sangat berpengaruh terutama saat Dortmund memasuki sepertiga lapangan akhir.

Praktis Klopp menumpukan harapan kreatif timnya kepada sosok Reus. Klopp mebuat pola menyerang dengan membiarkan Reus dan Lewandowksi sangat aktif bertukar posisi. Selain secara aktif melakukan tindakan defensif saat Muenchen menguasai bola, keduanya seringkali bergerak dalam jarak yang selalu berdekatan. 3 di antara percobaan mencetak gol Lewandowski di babak I lahir juga dari umpan Reus.

Kombinasi ini cukup merepotkan dan seringkali berhasil memaksa Bastian Schweinsteiger turun lebih ke dalam seperti menjadi center back ketiga Bayern. Ini memaksa Javi Martinez bertarung sendirian di lini tengah. Terlebih Robben dan Ribery di babak I ini bermain cenderung terlalu melebar dan sering memaksa keduanya seperti terisolasi di tepi lapangan.

Robben akhirnya bisa pelan-pelan melepaskan diri dari tekanan dan bahkan mendapat 2 peluang emas, namun Ribery amat kesulitan mengembangkan permainannya di babak I. Dia terlihat sukar menembus Thomas Piszczek yang bertahan dengan dibantu oleh Blaszczykowski yang konstan turun membantu ke bawah.

Kombinasi Piszczek dan Blaszczykowski di sisi kanan Dortmund ini adalah senjata lain Klopp saat membongkar pertahanan Muenchen. Selain solid dan kompak dalam bertahan, keduanya melakukan hal yang sama saat menyerang. Dari sisi kanan Dortmund yang ditempati Piszczek dan Blaszczykowski inilah mayoritas datangnya serangan berbahaya Dortmund di babak I.

Kombinasi Piszczek dan Blaszczykowski ini memang hanya menghasilkan 1 key-passes [umpan yang diakhiri dengan shot] dan mayoritas serangan dari kanan ini diakhiri dengan key-passes yang dibuat oleh Reus. Tapi Reus bisa leluasa ikut mengeksploitasi sisi kiri Bayern yang dijaga Alaba dengan memanfaatkanpressing yang dilakukan oleh Piszczek dan Blaszczykowski terhadap area yang dijaga Alaba.

Di babak pertama, dengan Martinez-Schweinsteiger yang selalu berada di bawah pressing ketat Dortmund, Bayern kesulitan untuk mengalirkan bola dari tengah. Memang, pemain Dortmund sendiri tidak hanya aktif menutup gerak pemain Bayern di daerah pertahanan sendiri namun juga hingga ke sepertiga lapangan akhir. Saat penguasaan bola berada di tangan Bayern, Reus-Lewandowski akan menekan Boateng-Dante, sementara Gundogan-Bender akan menutup Martinez-Schweinsteiger dari depan.

Ini mengakibatkan kedua lini tengah Bayern terisolasi dan tak mampu untuk mengalirkan bola sama sekali ke area sepertiga lapangan akhir. Keduanya pun lebih sering memberikan backpass atau umpan pendek ke samping.

Untuk mengatasi ini, Bayern pun acap kali mem-bypass lini tengah dengan memberikan umpan lambung ke arah Mandzukic-Mueller. Disinilah peran penting Schweinsteiger dan Boateng. Schweini akan turun ke bawah, ke antara Boateng dan Dante, untuk mengurangi tekanan pada Boateng dari pemain Dortmund, sementara Boateng memberikan umpan lambung ke arah depan.

Dibabak kedua ada dua perubahan mencolok dan akhirnya terbukti menentukan hasil akhir.

Pertama, secara perlahan tapi pasti, konsistensi Dortmund dalam memainkan high-pressing terus menurun. Konsekuensi dari memainkan tempo tinggi, menekan lawan sejak dari daerahnya sendiri, tentu lebih menguras fisik. Tidak mudah untuk bisa secara terus menerus bermain dengan tempo tinggi secara sepanjang 90 menit.

Dengan hanya mengandalkan Reus sebagai pivot yang menjadi tumpuan aliran serangan [dia membuat 4 key-passes, tertinggi dari semua pemain dari kedua tim] Dortmund akhirnya memang terlihat kekurangan opsi dalam menyerang.

Gundogan di babak I menjadi opsi lain dengan "diizinkan" lebih aktif membantu ke depan. Pemain Turki ini, terutama di babak I, sering ketika mendapat bola di lini tengah tidak segera melepasnya. Dia selalu mendorong bola ke depan lebih dulu, mencoba memasuki wilayah Muenchen, sebelum kemudian melepaskan umpan.

Tapi di babak II, apalagi setelah memasuki menit 70-an, Gundogan tidak cukup mampu memberi sokongan yang dibutuhkan bagi Reus. Gol penyama Dortmund dari kotak penalti di menit 68 yang dieksekusi Gundogan, hasil dari pelanggaran Dante terhadap Reus, seakan jadi simbol kekuatan Gundogan dan Reus --tapi pinalti itu juga seperti menjadi akhir yang terlalu dini dari daya sengat Dortmund. Sejak itu, Reus kehilangan magisnya dan tak mampu lagi membuat 1 pun key-passes.

Salah satu kelemahan Bayern di babak pertama adalah tidak adanya playmaker di area sepertiga lapangan akhir. Thomas Mueller yang ditempatkan di belakang Mandzukic memang fasih untuk memantulkan bola-bola udara, namun dengan kemampuan passingnya yang tidak sebaik Kroos ia acap kali kesulitan untuk memberikan bola pada Robben, Ribery, atau Mandzukic. Dari grafik passing Mueller di bawah pun terlihat ia lebih sering bergerak ke kanan dan berkombinasi dengan Robben, ketimbang mendistribusikan bola secara merata di area kanan ataupun kiri.

Hal ini juga diperparah dengan Javi Martinez dan Bastian Scheweisnteiger yang bermain lebih dalam karena pressing-pressing yang dilakukan oleh pemain Dortmund. Mueller sendiri jarang turun ke bawah untuk menjemput bola dari Martinez-Schweinsteiger karena ia juga bertugas untuk berduel dengan Hummel untuk merebut bola-bola udara. 

Tak heran jika Mueller dan Mandzukic acap kali berada sejajar, ketimbang Mueller di belakang Mandzukic. Sebagaimana telah disebutkan, praktis di babak pertama aliran bola di area sepertiga lapangan akhir pun hanya berasal dari sayap.

Heynckes memperbaiki ini dengan menggeser Robben ke tengah. Pemain asal Belanda ini sering berada di posisi menggantung di tengah, untuk menunggu umpan terobosan dan mendorong bola hingga ke byline, sementara Mueller bergeser ke kiri. Dua gol yang dicetak oleh Bayern pun terjadi akibat adanya perubahan ini.

Di gol pertama terlihat bagaimana Robben yang berposisi di tengah menunggu celah yang terbuka karena kelima pemain Dortmund terkonsentrasi pada Ribery dan Mandzukic. Dengan leluasa Robben lalu menerima umpan terobosan Ribery, berlari untuk menarik Weidenfeller keluar dan mengirimkan umpan silang. Hal inilah yang tidak terlihat di babak pertama karena Mueller lebih sering melebar ke kanan.

Dominasi Bayern setelah Robben digeser ke tengah ini membuat Mueller bisa memaksimalkan kekuatan utamanya dalam membaca, mencari dan membongkar ruang di pertahanan lawan. Dia memanfaatkan kalang-kabutnya pertahanan Dortmund mengantisipasi pergerakan Robben yang dibebaskan menjelajah daerah pertahanan lawan.

Ada setidaknya 3 momen di mana Mueller dengan cerdik masuk ke pertahanan Dortmund memanfaatkan celah sempit yang ditinggalkan defender Dortmund. Tidak heran jika Mueller adalah pemain Bayern dengan yang paling banyak menghasilkan key-passes dengan 3 buah, 1 buah di bawah Reus sebagai pemain terbanyak di laga ini yang menciptakan key-passes.

Kredit lain harus diberikan pada barisan pertahanan Bayern. Kombinasi barisan pertahanan dan Manuel Nauer berhasil menyelamatkan anak asuh Heynckess ini dari kebobolan sepanjang badai serangan Dortmund di babak I.

Dengan hanya kebobolan 11 gol di UCL dan 18 gol di liga, tak ayal Bayern jadi salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Eropa musim ini. Satu catatan menarik dari hal ini adalah bagaimana Bayern yang sangat jarang kebobolan dari tendangan jarak jauh. Total hanya 2 dari 29 gol kebobolan mereka yang berasal dari attempts jarak jauh.

Salah satu penyebab hal ini adalah demikian dominannya Neuer dalam menghadapi tendangan jarak jauh. Lini pertahanan Bayern pun mampu memaksimalkan kekuatan ini dengan cara memotong bola-bola terobosan ke dalam kotak penalti, sehingga lawan direduksi untuk menendang dari jarak jauh. 

Dalam pertandingan ini, Dortmund pun sering kali kesulitan menembus kotak penalti Bayern. Bahkan, dari 11 attempts yang dilakukan oleh Dortmund di pertandingan ini, hanya 4 yang dilakukan dari jarak dekat di depan gawang Neuer.

Dan Akhirnya Bayern Muenchen Berhak keluar sebagai Juara Liga Cahmpions 2012/2013..

By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Rabu, 01 Mei 2013

Duo Jerman Di Final Liga Champions Eropa

Leg ke-2 Semifinal Liga Champions yang digelar di dua tempat berebda di Spanyol akhirnya menahbiskan 2 Raksasa Jerman sebagai 2 Tim yang berhak lolos ke Partai Final yang akan digelar di Stadion Wembley pada 25 Mei 2013 nanti.

Laga Real Madrid vs Borussia Dortmund

Real Madrid yang menjamu Borussia Dortmund di Santiago Bernabeu dengan harus mencetak 3 gol tanpa balas jika ingin lolos ke Final bermain agresif sejak awal pertandingan, terbukti di menit ke 5 anak- anak asuh Jose Maurinho sudah mendapat peluang emas lewat Gonzalo Higuain, namun sepakan pemain Argentina itu masih mampu digagalkan penjaga gawang Dortmund Roman Weidenfeller.

Peluang berikutnya diperoleh oleh Cristiano Ronaldo, namun sepakan Pemain Termahal Dunia tersebut masih melambung tinggi di atas mistar gawang Tim Kuning Hitam. Selanjutnya tandukan Higuain juga masih melebar dari sasaran.

Borussia Dortmund pun bukan tanpa peluang, mereka berhasil mendapat peluang dari tendangan setengah volly Robert Lewandowski yang langsung dibalas dengan cara yang hampir sama oleh Ronaldo, namun kedua peluang itu pun masih belum menghasilkan gol. Begitu pun dengan peluang yang diperoleh Mezut Ozil, masih melebar di sisi kanan gawang. Dan babak pertama pun berakhir dengan skor kaca mata.

Di babak kedua, alih- alih mengejar defisit gol, El Real justru mendapat kejutan dari Lewandowski.  Beruntung sepakan keras pemain Timnas Polandia itu masih membentur tiang gawang. Dan akhirnya gol yang ditunggu itu pun datang dari Los Galacticos pada menit ke 82. Lewat umpan terobosan Kaka, Angel Di Maria yang meneruskannya dengan umpan silang mampu diserobot oleh Karim Benzema dan merubah skor menjadi 1-0.

Pada menit ke 85, Madrid kembali mendapat gol yang di cetak oleh Sergio Ramos, sekaligus membuka asa mereka untuk mengejar 1 gol lagi demi lolos ke Partai Final. Namun sayang, ketatnya pertahanan Dortmund serta apiknya penampilan penjaga gawang Weidenfeller membuat pertandingan berakhir dengan skor 2-0 dan menjadikan agregat 4-3 untuk keunggulan Borussia Dortmund serta meloloskan mereka ke Partai Puncak.

Laga Barcelona vs Bayern Muenchen

Kejutan FC Hollywood masih berlanjut pada Leg ke-2 yang berlangsung di Camp Nou kali ini. Barcelona yang terbebani harus membuat 5 gol tanpa balas harus bermain tanpa Bintang mereka Leonel Messi, namun tanpa basa- basi mereka langsung mengambil inisiatif serangan. Terbukti di awal- awal babak pertama Pedro berhasil melepaskan temdangan jarak jauh yang masih sedikit di ataws mistar gawang Manuel Neuer. Namun hanya itu peluang yang didapat Barcelona di babak pertama, sehingga babak ini pun berakhir dengan skor 0-0.

Di babak kedua, Blaugrana malah dikejutkan dengan gol Arjen Roben. Memanfaat kan umpan lambung terukur Alaba, Roben berhasil melepaskan tendangan melengkung ke pojok kanan gawang Victor Valdez. Selanjutnya lewat akselerasi Frank Ribery di sayap kiri. Umpan silangnya malah salah diantisipasi Gerrard Pique hingga masuk ke gawang sendiri dan merubah skor menjadi 0-2.

Kejutan berlanjut ketika kembali akselerasi Ribery dari sayap kiri berhasil melewati Dani Alves dan melepaskan umpan matang ke tiang jauh yang berhasil disambut dengan sundulan terukur oleh Thomas Mueler dan merubah skor menjadi 0-3.

Hingga akhir pertandingan skor tidak berubah dan menjadikan agregat 7-0 untuk keunggulan Bayern serta mengirim mereka ke Partai Final untuk kedua kalinya secara beruntun.

Akhirnya All Germany Final tersaji di partai puncak nanti. Banyak yang bilang Final jadi kurang terlihat menarik, namun Liga Champions Eropa tetaplah sebuah kompetisi paling bergengsi Eropa bahkan Dunia yang patut ditunggu siapa juaranya..

By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Rabu, 24 April 2013

Kejutan Ala Jerman di Leg I Semifinal Liga Champions

Pertandingan Leg Pertama Semifinal Liga Champions Eropa yang berlangsung kemarin dan tadi malam sungguh menyuguhkan sebuah kejutan bagi para pecinta sepakbola. Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund, 2 wakil dari Jerman berhasil menenggelamkan 2 Raksasa Spanyol, yakni Barcelona dan Real Madrid denga skor yang cukup telak.

Bayern Muenchen vs Barcelona

Diawali Pertandingan di Alianz Arena ketika Bayern Muenchen menjamu Barcelona. Dengan Mario Mandzukic harus absen karena akumulasi kartu, Mario Gomez, kembali menghiasi starting line-up Bayern untuk laga ini. Sementara Barcelona langsung menurunkan Lionel Messi, yang sebelumnya mengalami cedera hamstring, sejak menit pertama setelah sang bintang andalan mendapat lampu hijau untuk tampil dari tim medis.

Pertandingan yang dipimpin wasit Viktor Kassai ini berlangsung dengan tempo tinggi sejak menit awal. Kans pun diperoleh Barca melalui sundulan Gerard Pique, yang mencukur habis rambut di kepalanya, menyambut sebuah situasi bola mati, tapi percobaannya tak menemui target. Pada sisi lain, serangan-serangan cepat yang dibangun skuat Jupp Heynckes, khususnya lewat kedua sisi lapangan, begitu mendapat bola beberapa kali merepotkan barisan pertahanan kubu tamu.

Upaya Si Merah membuahkan hasil memasuki menit ke 25. Bola tandukan Dante dari umpan silang Arjen Robben diteruskan Thomas Muller ke dalam gawang Victor Valdes, juga lewat kepalanya. Publik Bavaria pun bergemuruh hebat menyambut keunggulan tim kesayangan.

Armada Tito Vilanova gagal memberikan reaksi positif setelah tertinggal. Kendati tetap unggul di segi possession, Messi cs. kesulitan menembus solidnya pertahanan Bayern yang digalang Jerome Boateng dan Dante. Dan skor 1-0 buat anak-anak asuh Heynckes pun terjaga sampai wasit Kassai mengirim kedua tim ke ruang ganti.


Pada babak kedua Bayern mengawalinya dengan gemilang. Tepat di menit ke 49, Valdes dipaksa memungut bola dari dalam gawangnya untuk kali kedua. Tendangan penjuru Robben disundul Muller ke arah Gomez, yang langsung menggetarkan jala Barcelona lewat tendangan voli kaki kiri dari jarak yang sangat dekat.

Seperti di babak pertama, Barcelona terlihat minim kreasi untuk membongkar pertahanan Bayern. Tekanan mereka kurang menggigit dan mudah dipatahkan sang lawan. Los Blaugrana malah ketinggalan makin jauh setelah Robben melesakkan gol ketiga Bayern pada menit ke 73. Menerima sodoran Bastian Schweinsteiger, sayap Belanda itu menusuk ke kotak penalti sebelum melepaskan tembakan mendatar dari sudut sempit. Kontroversi menghiasi proses gol ini lantaran Muller terlihat sengaja memblok Jordi Alba yang bermaksud mencegat Robben, namun wasit Kassai tetap mengesahkannya.

Kesempatan bagus, yang relatif jarang diperoleh dalam laga ini, hadir buat Barcelona pada menit ke 76. Marc Bartra lolos dari jebakan off-side saat menerima tendangan bebas Xavi Hernandez, sayangnya penyelesaian akhir sang bek muda jauh sekali dari sasaran.

Delapan menit sebelum pertandingan berakhir, El Barca harus menderita gol keempat. Kerja sama apik Ribery dan David Alaba di sayap kiri diakhiri Alaba dengan umpan silang rendah untuk disontek dengan mudah oleh Muller.

Kedudukan pun bertahan sampai bubaran, dan Bayern Munich sepertinya sudah bisa menatap final kedua secara beruntun.

Borussia Dortmund vs Real Madrid

Borussia Dortmund, menampilkan kekuatan terbaiknya untuk laga ini, termasuk trio Jakub Blaszczykowski, Mario Gotze, dan Marco Reus di belakang ujung tombak Robert Lewandowski. Sementara Jose Mourinho di kubu Real Madrid menempatkan Angel di Maria ke bangku cadangan dan memainkan Luka Modric dalam starting line-up.

Pertarungan dua tim ini berlangsung dengan ritme cepat sejak awal. Tuan rumah segera menebar ancaman lewat tembakan Reus setelah melewati sergapan beberapa pemain bertahan Madrid. Upaya sang bintang muda bisa ditepis kiper Diego Lopez, dan Los Merengues cukup beruntung posisi Lewandowksi kurang bagus untuk menjangkau bola rebound.

Namun hanya sesaat kemudian Lewandowski sanggup menggetarkan jala El Real sekaligus membawa Die Borussen memimpin cepat di menit ke 8. Striker Polandia itu mengungguli Pepe untuk menyambut umpan silang Gotze dengan sedikit menjatuhkan diri.

Sempat kesulitan mengkreasikan peluang bersih, Madrid mengancam melalui eksekusi tendangan bebas Cristiano Ronaldo yang masih mampu dihadang Roman Weidenfeller di bawah mistar Dortmund. El Real pelan-pelan mendominasi penguasaan bola, tapi tetap kerap kalang kabut saat para pemain Dortmund melakukan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. dan menit ke 32, Blaszczykowski berlari menusuk ke kotak penalti, tapi tendangannya bisa diblok.

Lima menit jelang turun minum, kubu tuan rumah meminta penalti setelah Reus tampak dijatuhkan Raphael Varane di area terlarang, tapi itu bukan pelanggaran di mata wasit Bjorn Kuipers asal Belanda. Memanfaatkan lemahnya konsentrasi punggawa Die Borussen menyusul insiden tersebut, Madrid langsung melancarkan serangan cepat yang berujung gol penyama kedudukan. Gonzalo Higuain melenggang bebas di wilayah Dortmund usai mencuri bola dari Mats Hummels sebelum mengirim umpan yang disontek Ronaldo.

Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Dortmund kembali mencetak keunggulan cepat. Sundulan Kuba, panggilan Blaszczykowksi, diteruskan Reus dengan operan mendatar kepada Lewandowski, yang mengontrol bola dengan baik sebelum memperdaya Lopez untuk kali kedua pada menit ke 50. Para pemain Madrid memprotes gol ini karena menilai Lewandowski terjebak off-side, tapi tayangan ulang memperlihatkan sang striker dalam posisi sah.

Lewandowski benar-benar menjadi mimpi buruk Madrid dalam laga ini. Hanya lima menit berselang, penyerang 24 tahun itu melengkapi hat-trick sekaligus menambah skor 3-1 buat Dortmund. Kontrol bola prima kembali diperlihatkan Lewandowski untuk mengelabui Pepe setelah menerima umpan silang rendah Marcel Schmelzer dan melesatkan tembakan kencang ke pojok atas gawang.

Kurang dari sepuluh menit kemudian, tuan rumah hampir memperlebar keunggulan Dortmund. Beruntung buat Madrid, Lopez dapat menepis sepakan akurat Ilkay Gundogan usai mengelabui dua pemain Madrid di depan kotak penalti.

Gol keempat tuan rumah akhirnya tercipta di menit ke 67, dan kembali lewat kaki Robert Lewandowski. Wasit Kuipers menghukum Madrid dengan tendangan penalti setelah Xabi Alonso melanggar Reus dalam kotak. Lewandowski menunaikan tugasnya dengan sempurna sebagai eksekutor.

Ketinggalan 4-1, Mourinho langsung melakukan pergantian dengan mengganti Modric dan Higuain dengan Di Maria dan Karim Benzema, tapi Madrid tetap kesulitan bangkit untuk memperbaiki situasi, sementara Dortmund tak berhenti menebar ancaman.

Menit ke-77, Lewandowski nyaris menimbulkan malapetaka lagi buat Merengues. Tendangan kerasnya dari luar area penalti melengkung ke sudut atas gawang, namun kali ini Lopez sigap menepis bola.

Sepuluh menit sebelum bubaran, Mourinho memainkan dadu terakhirnya dengan menyuntikkan Kaka dan menarik keluar Alonso, namun hasilnya tetap nihil. Skor bertahan sampai Kuipers meniup peluit akhir, dan raksasa ibu kota Spanyol itu mesti mengejar ketertinggalan agregat 4-1 pada leg kedua di Santiago Bernabeu jika tak ingin impian La Decima kembali buyar.

Untuk itu menarik kita simak, apakah kejutan akan kembali terjadi pada Leg kedua nanti?? Kita nantikan kelanjutannya..


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Selasa, 16 April 2013

Jadwal Semifinal UEFA Champions League & Europa League

Hasil Drawing UEFA Champions League & Europa League yang berlangsung di Zurich Swiss tanggal 12 April lalu telah berlangsung dan hasilnya di UCL Semifinal menyuguhkan persaingan antara Spanyol dan Jerman. Sedangkan di Europa League semua mata tertuju kepada Chelsea sebagai satu- satunya Tim elit yang masih tersisa.

Berikut Jadwal pertandingannya :

UEFA Champions League :

Bayern Muenchen vs FC Barcelona
(Leg 1 : 24/04, Leg 2 : 02/05)

Borussia Dortmund vs Real Madrid
(Leg 1 : 25/04, Leg 2 : 01/05)

Nb : Pertandingan Leg pertama berlangsung di Jerman

Europa League :

Fenerbahce vs Benfica
(Leg 1 : 26/04, Leg 2 : 03/05)

FC Basel vs Chelsea
(Leg 1 : 26/04, Leg 2 : 03/05)

Nb : Fenerbahce dan FC Basel menjadi Tuan Rumah terlebih dahulu

Rabu, 10 April 2013

Spanyol vs Jerman Di Semifinal Liga Champions Eropa

Pertandingan Leg ke 2 Perempatfinal Liga Champions Eropa yang digelar Rabu dan Kamis dini hari waktu Indonesia semakin mengukuhkan Dominasi Tim Spanyol dan Jerman pada pergelaran tahun ini. Berawal ketika pada Rabu dini hari kemarin Real Madrid (Spanyol) yang walaupun harus menelan kekalahan 2-3 dari Galatasaray (Turki) saat bermain di Istanbul, tetap berhasil lolos ke Semifinal setelah sebelumnya pada Leg pertama yang berlangsung di Santiago Bernabeu mereka berhasil unggul 3-0 dan memaksa agregat menjadi 5-3.

Kemudian di waktu yang sama Borussia Dortmund (Jerman) yang bermain di kandang sendiri Stadion Signal Iduna Park berhasil lolos ke Semifinal secara dramatis setelah sempat tertinggal 1-2 dari tamunya Malaga (Spanyol) hingga injury time, namun mereka mampu membalikan keadaan menjadi 3-2 dalam 4 menit masa injury time. Setelah bermain imbang tanpa gol pada Leg pertama yang berlangsung di Estadio La Rosaleda, maka agregat menjadi 3-2 untuk keunggulan Dortmund.

Di hari berikutnya atau dini hari tadi, FC Barcelona (Spanyol) yang menjamu Paris St Germain (Perancis) di kandang mereka Camp Nou, berhasil menahan imbang tamunya dengan skor 1-1. Dengan agregat 3-3, maka Barcelona berhak melaju ke Semifinal dengan keunggulan gol tandang setelah pada Leg pertama sebelumnya berhasil menahan imbang PSG di Parc De Princes dengan skor 2-2.

Di hari yang sama FC Bayern Muenchen (Jerman) kembali memperlihatkan dominasinya atas Juventus (Italia) setelah pada Leg pertama menang 2-0 di Alianz Arena Stadium, mereka kembali memetik kemenangan dengan skor identik di Juventus Stadium sehingga membuat agregat menjadi 4-0 untuk keunggulan FC Hollywood.

Dengan hasil tersebut diatas, maka 2 Tim Spanyol dan 2 Tim Jerman telah berada di Semifinal Liga Champions Eropa. Sambil menunggu undian pertandingan Semifinal, maka menarik kita tunggu wakli dari Negara mana yang akan tampil sebagai juara nantinya.


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Minggu, 31 Maret 2013

Berbagi Cerita Ketika Di Sumatra

Pada hari kamis, 14 maret 2013 merupakan awal perjalanan saya menuju kotabumi lampung utara dengan menggunakan angkutan bus antar kota antar provinsi DAMRI dari stasiun gambir, perjalanan saya saat ini terbilang sangat menyenangkan dikarenakan bus yang saya tumpangi merupakan bus dengan fasilitas sangat baik serta memberikan pelayanan yang prima dengan waktu perjalanan yang sangat singkat di banding bus antar kota lain yang harus berhenti di beberapa tempat.

Tiba di Kotabumi, Lampung tepatnya di Pondok Pesantren Liga Muslim Indonesia saya langsung bertemu dengan seluruh adik-adik asuh yang telah menunggu kedatangan saya, mereka pun menyambut dengan bahagia dan senyuman.

Kemudian perjalanan saya lanjutkan ke kota Palembang bersama teman- teman aktivis dari kota pempek tersebut. Di sana saya pun ikut serta dalam beberapa kegiatan sosial yang di selenggarakan sahabat- sahabat saya tersebut selama 3 malam.

Senin, 18 maret 2013 saya pun kembali melanjutkan perjalanan menuju kotabumi dari kota Palembang dengan menggunakan kereta api Sriwijaya 1 dengan menempuh perjalanan selama 9 jam, dan pada pagi harinya pun tiba di stasiun kotabumi.

Ada hal yang sangat menarik dan sungguh menjadi pengalaman yang sangat sulit untuk dilupakan ketika diakhir perjalanan saya di sumatera yakni ketika saya hendak kembali ke Jakarta menyebrang dari pelabuhan bakauheuni menuju pelabuhan merak, saya menumpang Kapal Ferry Dharma Kencana 9, ketika saya masuk kedalam kapal laut tersebut saya langsung disambut dengan ramah oleh pramugari cantik dan saya pun diantar menuju kursi penumpang, saya pun sangat terkejut dengan berbagai fasilitas yang diberikan perusahaan kapal laut ini dan memberikannya secara gratis tanpa tambahan biaya sama sekali, selama 4 jam saya berada didalam kapal saya seperti berada didalam kapal pesiar, sungguh perjalanan yang indah dan menyenangkan.

By : Al Barra Zulfikar ( 14-24 Maret 2013 )
Editor : Arif "Mimin" Hardiansyah

Selasa, 19 Maret 2013

Prediksi Starting Eleven Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Jika boleh memprediksi dari Pemain yang dipanggil memperkuat Timnas Sepakbola Indonesia untuk menghadapi Arab Saudi, kira- kira beginilah prediksi kami :



By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Daftar 28 Pemain Timnas Indonesia Untuk Melawan Arab Saudi

Akhirnya 28 Pemain yang akan mengisi susunan Pemain Timnas Sepakbola Indonesia telah diumumkan oleh duet Pelatih Rahmad Darmawan - Jacksen F. Tiago. Dan berikut daftar ke 28 Pemain tersebut :


PENJAGA GAWANG :
 
Kurnia Meiga (Arema)
I Made Wirawan (Persib)
Syamsidar (Mitra Kukar)

LINI BELAKANG :

 
Hamka Hamzah (Mitra Kukar)
M Roby (Persisam)
Victor Igbonefo (Arema)
Abdul Rahman Sulaeman (Sriwijaya FC)
Zulkifly Syukur (Mitra Kukar)
Ricardo Salampessy (Persipura)
Supardi (Persib)
Tony Sucipto (Persib)
Ruben Karel Sanadi (Persipura)

LINI TENGAH :

 
Imanuel Wanggai (Persipura)
Ponaryo Astaman (Sriwijaya FC)
Achmad Bustomi (Mitra Kukar)
Raphael Maitimo
Taufiq (Persebaya)
Firman Utina (Persib)
M Ridwan (Persib)
Andik Vermansah (Persebaya)
Zulham Zamrun (Mitra Kukar)

LINI DEPAN :

 
Greg Nwokolo (Arema)
Boaz Solossa (Persipura)
Yohanes Ferinando Pahabol (Persipura)
Irfan Bachdim (Chonburi)
Ian Louis Kabes (Persipura)
Sergio van Dijk (Persib)
Titus Bonai (Semen Padang)


(berbagai sumber)

Senin, 18 Maret 2013

Babak Baru Sepakbola Indonesia

17 Maret 2013 menjadi babak baru bagi Dunia Sepakbola Indonesia. Kongres Luar Biasa (KLB) dilaksanakan sesuai jadwal dan cukup terbilang sukses. Walaupun masih ada beberapa kekurangan serta kritikan yang datang terutama dari orang- orang yang merasa dirugikan kepentingannya dalam KLB tersebut, namun mayoritas Pecinta Sepakbola Nasional menaruh harapan besar atas hasil KLB tersebut.

Beberapa point berhasil diputuskan dalam KLB yang sempat diwarnai aksi sabotase serta walk out dari beberapa anggota PSSI yang "kecewa". Namun berkat kesigapan petugas keamanan, KLB pun berhasil berjalan dengan lancar. Beberapa point yang dihasilkan diantaranya menyatukan Liga (ISL & IPL), memberi sanksi kepada anggota yang melakukan walk out, serta pembubaran KPSI.

Sebagian besar masyarakat Sepakbola Indonesia sangat antusias dan merasa yakin kalau KLB ini telah dan akan menjadikan perubahan bagi Persepakbolaan Indonesia untuk bangkit dari masa suram konflik. Namun tetap ada kritikan, tetap ada ketidaksepahaman atas apa yang telah disepakati dalam KLB tersebut.

Apapun itu, sebagai pecinta Sepakbola Tanah Air, kita patut memberi beberapa point positif terhadap hasil kongres. Diantaranya adalah kegigihan para pengurus yang masih punya niat untuk membenahi carut marut persepakbolaan negri ini. Nilai plus juga pantas diberikan kepada Menpora Roy Suryo yang dengan tegas dan penuh keyakinan ingin membenahi PSSI demi kemajuan.

Jadi, kita tunggu kelanjutan dari babak baru Sepakbola Negri Tercinta ini. Semoga apa yang telah diperjuangkan benar- benar mendapat hasil maksimal dan benar- benar membawa sepakbola Bangsa ini berprestasi di pentas internasional. Dan semoga orang- orang yang ada di dalam PSSI saat ini adalah orang- orang yang punya hati tulus demi perbaikan dan bukan demi kepentingan kelompok atau pribadi.


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Jumat, 15 Maret 2013

Hasil Drawing 8 Besar UCL & Europa League 2012/2013

Hasil Drawing 8 Besar UEFA Champions League :

Malaga vs Borusia Dortmund
(Leg I : 3 April '13, Leg II : 10 April '13)

Real Madrid vs Galatasaray
(Leg I : 3 April '13, Leg II : 10 April '13)

Paris Saint Germain vs Barcelona
(Leg I : 4 April '13, Leg II : 11 April '13)

Bayern Muenchen vs Juventus
(Leg I : 4 April '13, Leg II : 11 April '13)



Hasil Drawing 8 Besar Europa League :

Chelsea vs Rubin Kazan
(Leg I : 5 April '13, Leg II : 12 April '13)

Fenerbahce vs SS Lazio
(Leg I : 5 April '13, Leg II : 12 April '13)

Tottenham Hotspurs vs FC Basel
(Leg I : 5 April '13, Leg II : 12 April '13)

Benfica vs Newcastle United
(Leg I : 5 April '13, Leg II : 12 April '13)

NB :  Semua Jadwal Pertandingan berdasar waktu Indonesia Barat

(Berbagai Sumber)


Kamis, 14 Maret 2013

Antiklimaks Perjuangan FC Internazionale

Performa bagus ditunjukan FC Internazionale saat menjamu Tottenham Hotspurs di Stadion Giussepe Meazza dalam Leg kedua Babak 16 Besar Europa Leage. Harus mengejar defisit 3 gol setelah menelan kekalahan 3-0 pada Leg pertama yang berlangsung di Stadion White Hart Lane sebelumnya, Inter mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Namun, baru pada menit ke 20 Inter baru bisa mencetak gol melalui sundulan Antonio Cassano memanfaatkan umpan silang Rodrigo Palacio.

Spurs bukan tanpa peluang, dan salah satunya didapat oleh Gylfi Sigurdson namun penampilan cemerlang Samir Handanovic mempu menggagalkan peluang tersebut. Di penghujung babak pertama, Inter hampir saja menambah gol. Sayang, tendangan melengkung Palacio hanya membentur mistar gawang.

Di babak kedua, Inter yang masih harus mengejar defisit minimal 2 gol lagi kembali mengambil inisiatif serangan. Dan akhirnya pada menit ke 52 Palacio berhasil mencetak gol setelah lebih cepat menyambar bola sebelum Brad Friedle menutup ruang tembaknya.

Kedudukan 2-0 semakin membuat anak- anak Nerrazzuri lebih bersemangat, dan pada menit ke 75 Inter pun mampu menambah gol melalui tendangan bebas Cassano yang menghasilkan sklimit di depan gawang sehingga William Gallas salah dalam antisipasi dan menyebabkan bola masuk ke gawang. Hasil ini pun menjadikan agregat menjadi 3-3 dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan.

Di babak tambahan Inter yang diyakini akan benar- benar membuat kejutan pada pertandingan ini lagi- lagi mengambil inisiatif serangan. Sayang, sebuah peluang emas yang didapatkan Esteban Cambiasso saat hanya tinggal berhadapan dengan Friedle terbuang sia- sia karena tendangannya melebar.

Dan petaka pun menghampiri Inter di paruh kedua babak tambahan ketika tembakan keras Moussa Dembele dari sisi kotak pinalty berhasil ditepis Handanovic, namun Emanuel Adebayor langsung memanfaatkan bola rebound memanfaatkan gawang kosong dan kedudukan berubah menjadi 3-1 atau agregat 3-4 untuk keunggulan Spurs.

Andrea Stramaccioni coba memasukan Andrea Ranocchia untuk menambah daya gempur mereka. Dan terbukti 10 menit jelang laga tambahan usai Inter mampu kembali mencuri gol melalui sundulan Ricardo Alvarez. Agregat pun menjadi 4-4, namun Spurs masih unggul gol tandang.

Hingga pertandingan berakhir, Inter tidak mampu menambah gol dan kedudukan tetap 4-1 untuk kemenangan Inter namun dengan agregat 4-4 dan Tonttenham Hotspurs pun lolos ke babak perempatfinal lewat keunggulan gol tandang. Tapi, seperti Arsenal di Liga Champions, FC Internazionale pun tetap mampu berdiri dengan kepala tegak.

Sementara itu, dengan lolosnya Tottenham Hotspurs maka Tim Inggris masih mempunyai 3 wakilnya di perempat final Europa League mengingat Chelsea yang berhasil memetik kemenangan 3-1 (agregat 3-2) atas Steau Bucharesti serta Newcastle yang menang 1-0 (agregat 1-0) atas Anzi Machachkala. Tim Italia tertolong oleh Lazio yang lolos dengan sangat meyakinkan setelah menang 3-1 (agregat 5-1) atas Vfb Stuttgart di Stadion Olimpyco.


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Galeri Futsal D'Zhongerss

Rabu, 13 Maret 2013

The Gunnerss Pulang Dengan Kepala Tegak

Bertandang ke Allianz Arena Stadium, Kandang dari Bayern Muenchen dalam Laga Leg kedua Babak 16 Besar Liga Champions, Arsenal mengusung misi mustahil. Tertinggal dengan Agregat 3-1 pada Leg pertama kala bermain di Emirates Stadium, The Gunners - Julukan Arsenal - memang bagi sebagian pengamat benar- benar berharap sebuah keajaiban. Namun berkat semangat juang serta kecerdasan dari Sang Profesor Arsene Wenger, Arsenal hampir saja membuat hal mustahil itu menjadi mungkin.

Melakukan gebrakan sejak menit awal, Arsenal mampu mencuri gol pertama pada menit ketiga melalui Olivier Giroud setelah memanfaatkan umpan silang mendatar dari Theo Walcott. Seperti belajar dari pertandingan kemarin (AC Milan vs Barcelona) Bayern yang tidak ingin Arsenal mambalikan keadaan langsung memberikan reaksi. Dan beberapa peluang pun berhasil mereka dapatkan. Toni Kroos menguji kewaspadaan Lukasz Fabianski lewat tembakan jarak jauh. Luis Gustavo juga mencoba peruntungannya saat menyambut sepak pojok Kroos, tapi tendangan pemain Brasil itu melayang tinggi. Kesulitan menembus pertahanan Arsenal, yang tampil cukup solid pada pertandingan ini, Bayern lebih banyak melakukan upaya spekulatif dari luar kotak penalti. Setelah tendangan Javi Martinez melambung di atas mistar, berikutnya tembakan Kroos kembali mengarah tepat ke tangkapan Fabianski. Peluang bagus kemudian diperoleh Thomas Muller ketika laga berumur setengah jam. Sayang, penyelesaian sang penyerang menyusul halauan buruk bek Arsenal sekaligus rekannya di timnas Jerman, Per Mertesacker, hanya mengenai sisi luar jala gawang. Arsenal berusaha balik menekan melalui Walcott yang mengirim umpan silang berbahaya dari sisi kanan, namun kali ini bola gagal dijangkau dengan sempurna oleh Giroud.

Bernafsu mengejar ketertinggalan, Bayern mengawali babak kedua dengan tempo tinggi dan langsung mengancam lewat tembakan Arjen Robben yang masih gagal membuahkan hasil. Tak lama berselang, giliran sepakan Tonni Kroos yang lagi-lagi melenceng dari sasaran. Di lain pihak, Arsenal punya kesempatan untuk menggandakan keunggulan. Beruntung bagi pasukan The Bavarians, tembakan setengah voli Giroud meleset jauh. Sempat sedikit terancam, Bayern melanjutkan gempuran ke wilayah pertahanan Arsenal. Setelah upaya Muller gagal menemui sasaran, peluang emas jatuh ke kaki Robben. Muller dengan cerdik mengirim umpan tumit untuk membebaskan winger Belanda itu, sayang tendangan Robben kandas oleh penyelamatan gemilang Fabianski. Di tengah tekanan deras Die Roten yang tak jua berujung gol penyeimbang, Arsenal lagi-lagi mencuri sebuah peluang bagus. Pemain pengganti, Gervinho, melakukan gerak tipu untuk mengelabui Dante setelah mendapat bola dari Santi Cazorla, namun penyelesaiannya menyamping di tiang jauh. Dan di menit ke-85, kubu tamu benar-benar menambah skor. Sebuah tendangan penjuru Cazorla disambut tandukan akurat Laurent Koscielny ke pojok bawah gawang Bayern tanpa mampu dijangkau Manuel Neuer. Kepanikan semakin menjadi di kubu Bayern, mengingat Arsenal hanya butuh 1 gol lagi untuk bisa menyingkirkan mereka.

Namun, keberuntungan kali ini belum memihak Anak- anak The Gunnerss. Karena hingga peluit panjang berbunyi skor tidak berubah tetap Bayern 0-2 Arsenal. The Gunnerss gagal lolos ke babak perempatfinal Liga Champions, tapi mereka tetap bisa pulang dengan kepala tegak berkat kemenangan meyakinkan di Kandang lawan sekaligus membuktikan bahwa tidak lolosnya mereka bukan karena mereka Tim yang buruk melainkan hanya sebuah ketidak beruntungan..


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Comeback sempurna Blaugrana

Rabu, 13 Maret 2013 waktu Indonesia. AC Milan datang ke Stadion Camp Nou untuk menantang Barcelona dalam Leg Ke-2 Babak 16 Besar Liga Chamions dengan rasa penuh percaya diri karena bermodalkan kemenangan 2-0 pada Leg pertama yang berlangsung di San Siro. Kemenangan yang dirasa cukup untuk dijadikan modal menghadapi kedigdayaan Barcelona di Kandangnya.

Jika melihat ke belakang, maka cukup pantas jika Il Rossoneri -Julukan AC Milan- tampil penuh percaya diri untuk lolos ke Babak Perempat Final. Blaugrana -Julukan Barcelona- selalu gagal lolos ke Babak selanjutnya saat melawan Tim dari Itali atau Tim yang menerapkan Startegi Cattenacio (Strategi Pertahanan Grendel Ala Tim- Tim Itali) jika sudah tertinggal (kalah) pada Leg pertama. Dengan formasi yang tidak terlalu jauh berbeda yang diturunkan kedua Tim pada Leg Pertama, Milan hanya minus Suley Muntari sedangkan Barcelona minus Carles Puyol. Barcelona langsung menggebrak sejak Kick Off demi mengejar defisit 2 gol. Strategi Tiki- Taka tetap menjadi andalan mereka demi menguasai pertandingan.

Dan benar saja, baru 5 menit pertandingan berlangsung Barcelona mampu membuka celah dalam ketatnya pertahanan AC Milan lewat umpan satu dua antara Sang Mega Bintang Leonel Messi dan Sang Kapten Xavi Hernandez. Messi berhasil melepaskan tendangan melengkung ke sudut kanan Gawang Christian Abbiati yang hanya didiamkan oleh Abbiati karena memang jauh dari jangkauannya.

Tertinggal 1 gol membuat Massimiliano Allegri menginstruksikan kepada anak asuhnya agar berani keluar menyerang, namun langkah tersebut malah membuat Timnya terbawa alur permainan Barcelona yang membuat anak- anak Catalan dengan leluasa mengancam pertahanan Rossoneri. Ditambah Dewi Fortuna yang kurang berpihak kepada Milan malam itu, ketika pada menit ke 38 pemain muda mereka M'Baye Niang lolos sendirian dan tinggal berhadapan dengan Victor Valdez, namun tendangannya hanya membentur Mistar Gawang.

Petaka pun kembali datang ketika para pemain Barcelona tanpa ampun melakukan serangan balik yang berbuah gol kedua kembali lewat kaki Leonel Messi. Di babak Kedua, Allegri belum berani melakukan perubahan terhadap Timnya dan hasilnya adalah Blaugrana mampu menambah keunggulan menjadi 3-0 pada menit ke 55, kali ini lewat gol David Villa.

Setelah tertinggal 3 gol, akhirnya Allegri coba memasukan Robinho dan Suley Muntari secara bersamaan dengan harapan mereka mampu mencuri minimal 1 gol dan berharap mereka tetap lolos lewat keunggulan gol tandang. Milan pun mulai tampil lebih terbuka demi mencari gol tandang nan krusial. Serangan mereka khususnya kerap bertumpu pada overlap Ignazio Abate di sisi kanan. Sayang, beberapa umpan silangnya gagal membuahkan hasil konkret karena tak ada rekan yang menyambut atau bisa disapu pertahanan Barcelona.

Dengan Milan meningkatkan intensitas serangan, Barca jadi punya jauh lebih banyak ruang guna memukul balik melalui counterattack. Salah satu contohnya ketika Jordi Alba leluasa berlari di sisi kiri usai memainkan umpan satu-dua dengan Iniesta. Namun umpan silang sang full-back dapat dicegat Abate. Ruang yang terbuka lebar itu pada akhirnya mampu dimaksimalkan The Catalans untuk mencetak gol keempat di waktu tambahan. Bermula dari umpan terobosan Messi, Alexis Sanchez lantas mengalirkan bola ke kiri untuk disambut Alba. Eks bintang Valencia itu dengan dingin menaklukkan Abbiati di bawah mistar Milan.

Dan, kemenangan 4-0 tersebut menjadi comeback sempurna Barcelona sekaligus menjawab kritikan para penggemarnya yang meragukan penampilan mereka beberapa pekan ini karena berkali- klai menelan kekalahan.


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Rabu, 06 Maret 2013

Antiklimaks Dalam Duel 2 Tim Juara

Rabu, 6 Maret 2013 mungkin menjadi hari menyedihkan bagi penggemar Manchester United. Mimpi mereka meraih Treble Winners lenyap seketika setelah Tim berjuluk The Red Devils itu kalah dalam pertandingan Leg ke-2 16 Liga Champions dengan skor 1-2 atas Tim bertabur bintang Real Madrid. Setelah pada Leg Pertama mampu menahan Imbang Los Blancos di Santiago Bernabeu, The Red Devils harus menerima agregat gol akhir menjadi 2-3 dan harus mengakui keunggulan El Real.

Pertandingan Leg ke-2 yang digelar di Old Trafford tersebut menyisakan banyak cerita menarik, mulai dari Rekor Pribadi Ryan Giggs, keputusan kontroversial Wasit, hingga selebrasi Cristiano Ronaldo. Ryan Giggs yang diturunkan pada pertandingan ini membuat Rekor Pribadi dengan melakoni Laga Ke 1000 nya di level klub sepanjang karirnya. Sebuah rekor yang hanya sedikit pemain profesional yang mampu melakukannya.

Dalam Pertandingan ini, Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson menerapkan strategi yang berbeda dari biasanya dengan mengedepankan Danny Welbeck ketimbang Wayne Rooney. Taktik ini bertujuan untuk mengelabui strategi Pelatih Real Madrid Jose Mourinho dimana Danny Welbeck dipolt sebagai penyerang lubang yang juga berfungsi sebagai perusak konsentrasi dari Gelandang Jangkar El Real Xabi Alonso. Dan terbukti taktik yang diterapkan kubu Red Devils sukses sampai menit ke 56 dimana united mampu unggul terlebih dahulu melalui Gol Bunuh Diri Sergio Ramos yang salah dalam mengantisipasi umpan silang dari Nani.

Namun, pada menit ke 56 itulah 'tragedi' terjadi. Ketika Patrice Evra berhasil membuang bola setelah menggagalkan serangan pemain- pemain El Real. Nani yang berada dekat dengan bola yang dibuang lambung tersebut berusaha mengejar dengan mengangkat kaki agak tinggi untuk dapat mengontrol si kulit bundar. Sayang disaat bersamaan entah disengaja atau tidak, Bek Sayap Real Arbeloa masuk dengan dada tepat berada di kaki Nani. Benturan tak terhindarkan dan kedua pemain pun terjatuh. Disinilah kontroversi terjadi, Wasit Cuneyt Cakir langsung mengeluarkan Kartu Merah untuk Nani.

Jika melihat dari tayangan ulang, maka wajar jika keputusan ini menimbulkan kontroversi. Karena Nani saat itu benar- benar berniat mengontrol bola dan sama sekali tidak meliat datangnya Arbeloa. Seluruh pemain serta staf pelatih termasuk Sir Alex Ferguson langsung memprotes keputusan tersebut. Namun Sang Pengadil pun tak bergeming dengan keputusannya.

Bermain dengan 10 orang membuat strategi yang sudah diterapkan sebelumnya berubah dengan digesernya Welbeck ke sisi sayap untuk menggantikan peran Nani. Ditambah lagi dengan dimasukannya Luca Modric di kubu El Real, menambah perubahan dalam pertandingan menjadi 180 derajat. United yang sebelumnya mulai menguasai pertandingan jadi dipaksa bermain bertahan. Sementara Real Madrid memberikan gempuran lebih banyak ke daerah pertahanan United.

Di menit ke 66, akhirnya Real berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui sepakan dari luar kotak pinalty yang dilepaskan Modric setelah berhasil mengelabui Tom Cleverley dan Michael Carrik. Bola yang meluncur deras ke pojok kanan gawang, tidak mampu dijangkau David De Gea. Selang 3 menit kemudian, Eks Bintang United Cristiano Ronaldo memberi keunggulan bagi Real setelah meneruskan umpan Gonzalo Higuain. Tidak ada selebrasi, hanya gerakan meminta maaf yang dilakukan CR7 untuk pendukung Setan Merah sebagai tanda bahwa dia masih sangat menghormati klub yang pernah membesarkan namanya tersebut.

Manchester United kalah, Seluruh Publik Old Trafford pun berduka, impian Treble Winners dengan skuad yang hampir sama baiknya dengan skuad 1998/1999 dimana United mampu meraih Treble Winners pertamanya pun kandas seketika.

Sebuah kekalahan dalam Sepakbola adalah hal yang wajar, dan sudah pasti bisa diterima terutama oleh mereka yang memang seorang profesional. Namun sebuah keputusan kontroversial telah membuat pertandingan Besar dan syarat Emosi (yang melibatkan CR7 dengan klub yang membuatnya menjadi Mega Bintang) ini menjadi Antiklimaks. Kini pertandingan telah selesai dengan menyisakan banyak perdebatan dan sudah pasti ancaman sanksi yang telah disiapkan UEFA bagi Pelatih dan para pemain United yang melakukan protes cukup keras atas keuptusan Wasit. Dan sudah barang tentu para pecinta sepakbola akan menunggu babak baru dari sebuah 'Drama' Pertandingan kelas Dunia..


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Kamis, 10 Januari 2013

D'Zhongerss Awards 2012

29 Desember 2012 - Hari yang cukup cerah untuk kami melakukan perjalanan menuju Cisarua, Puncak - Bogor, Jawa Barat. Di Sebuah Villa bernama Villa Dangau Parigi, D'Zhongerss mengadakan kegiatan tahunan yaitu D'Zhongerss Awards 2012. Seperti di tahun- tahun sebelumnya, D'Zhongerss selalu mengadakan kegiatan tersebut di luar kota. Dan kali ini yang mejadi pilihan tempat adalah Villa Dangau Parigi tersebut. Sebuah Villa 2 lantai dengan fasilitas cukup bagus seperti 2 kamar lumayan besar, TV, Kulkas, Dapur lengkap dengan berbagai peralatannya, taman bermain serta kolam renang. Seperti biasa, perjalanan menuju ke lokasi kami bagi menjadi 2 team, yakni sebagian menggunakan kendaraan pribadi dan sebagian lagi menggunakan angkutan umum. Siang hari tepat pukul 13.00 WIB semua rombongan telah berkumpul di villa dan langsung makan siang mengingat perjalanan yang cukup melelahkan karena kondisi menjelang Tahun Baru kawasan Puncak sangat padat kendaraan.
Sambil mengisi waktu luang, kami pun melakukan beberapa kegiatan mengingat acara Puncak D'Zhongerss Awards 2012 baru akan dilangsungkan pada malam hari tepat Pukul 19.30 WIB. Mulai dari beberapa orang yang berenang, lalu ada juga yang berfoto ria sambil menikmati pemandangan alam di sekitar Villa, sampai ada juga yang menyalurkan hobi memancing mereka di sebuah kolam ikan di samping Villa.
Ba'da Maghrib tepat pukul 18.30 WIB, acara pun dimulai dengan Turnamen Games PES 2013 yang diikuti beberapa anggota yang hadir. Dan tepat pukul 19.30 WIB acara D'Zhongerss Awards 2012 pun dilaksanakan diawali dengan pembukaan oleh MC acara serta Sambutan dari Ketua Panitia sekaligus Ketua D'Zhongerss.
Seperti biasa, acara inti adalah pemberian Penghargaan D'Zhongerss Award 2012 kepada para pemenang, diantaranya : Terpeduli, Terajin, Teraktif, Terkreatif, Tergokil, Terfutsal, TerD'Zhongerss, serta Life Time Achievement.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari beberapa anggota yang menampilkan berbagai atraksi mulai dari Menyanyi, Pencak Silat, Sulap, hingga Komedi.
Setelah semua penghargaan dibacakan, acara ini pun ditutup dengan terlebih dahulu mengadakan diskusi antar anggota untuk Resolusi D'Zhongerss di 2013.
Dan acara inipun ditutup dengan sesi foto bersama seluruh anggota D'Zhongerss yang hadir pada malam hari itu
Akhirnya setelah 2 bulan kami menyusun konsep acara ini pun berjalan dengan sukse dan menyisakan sebuah hikmah yang dapat dipetik bagi Para D'Zhongerss yaitu, kesenangan dalam kebersamaan yang diiringi dengan tekad untuk menjadi labih maju dalam hidup, maka akan membuat semuanya lebih dari sekedar kebersamaan.. (Arif "Mimin" Hardiansyah)