Jumat, 27 Januari 2012

Memetik Pelajaran Dari Peristiwa Minggu Siang di Tugu Tani

Jakarta - Minggu, 22 Januari 2012. Seperti hari minggu biasanya, hari itu pun berjalan tanpa ada yang spesial menghiasi kota ini. hanya keramaian car free day yang memang rutin diadakan Pemda Jakarta setiap minggu pagi. Hingga akhirnya sekitar pukul 11.12 WIB sebuah musibah kecelakaan yang merenggut 9 nyawa dan 4 korban luka akibat kelalaian seorang pengendara wanita bernama Afriani Susanti di Halte Bus Tugu Tani membuat minggu siang itu suasana Jakarta diselimuti kabut duka terutama bagi keluarga para korban yang harus kehilangan sanak keluarga mereka karena menjadi korban dalam kecelakaan maut itu.

Sungguh minggu siang yang begitu mencekam di sekitar lokasi kejadian, jerit, tangis, serta teriakan minta tolong memecah keheningan siang itu. warga sekitar lokasi kejadian, tukang ojek serta beberapa pengendara yang melintas langsung berhamburan berusaha menolong para korban dan hampir saja terjadi amuk masa terhadap si pengendara Xenia tersebut namun dapat dilerai oleh polisi yang berada di lokasi kejadian.

Mulai dari anak- anak yang sedang berjalan kaki setelah bermain futsal di sekitar monas hingga satu keluarga yang baru pulang dari monas menjadi korban dalam peristiwa memilukan itu. Tampang tidak bersalah yang ditunjukan sipengemudi Xenia membuat semua orang merasa geram dan terus mengutuk akibat dari perbuatannya. Apalagi setelah sehari kemudian pihak Polda Metro Jaya mengeluarkan hasil laboratorium yang mengungkapkan bahwah Afriani positif mengkonsumsi Narkoba, pandangan masyarakat semakin sinis terhadapnya. Gunjingan serta sindiran semakin menyeruak di tengah masyarakat terhadap wanita berusia 29 th itu.

Terlepas dari semua penyebab terjadinya peristiwa kecelakaan maut tersebut, banyak pelajaran yang seharusnya bisa dipetik banyak pihak. Diantaranya bagi pihak kepolisian harus mulai berbenah dalam menerapkan aturan serta kebijakan bagi para pengendara agar tidak ada lagi pelanggaran yang bisa menyebabkan peristiwa fatal seperti minggu siang itu. Jangan beri celah terhadap para pelanggar dengan memudahkan proses damai di tempat seperti yang saat ini selalu terjadi dan sudah bukan menjadi rahasia lagi di kalangan masyarakat kita. Karena hal buruk tersebut hanya akan berimbas kepada semakin diremehkannya peraturan- peratuan lalu lintas yang sudah dibuat untuk dilanggar.

Bagi masyarakat pengguna jalan, baik yang berkendara, pengguna angkutan umum maupun yang berjalan kaki agar bisa lebih dewasa lagi saat berada di jalan. Untuk para pengendara agar dapat beriskap dewasa dengan tidak melanggar peraturan lalu lintas seperti tidak menerobos Traffic light, menggunaka helm dengan benar, tidak sembarangan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, tidak berhenti sembarangan bagi para supir angkutan umum dengan didukung oleh para penggunanya juga yang tidak sembarangan memberhetikan angkutan sesuka hati mereka. walaupun terlihat sepele, namun penyesalan selalu datang setelah adanya kejadian. Seperti saat menerobos traffic light, padahal memang terlihat sepele. Tapi jika terjadi sesuatu yang mengakibatkan kecelakaan, apakah akan tetap sepele??

Bagi para pejalan kaki, ada baiknya tidak lagi meremehkan keselamatan lagi. misalanya dengan tidak menyebrang disembarang tempat. Menyebranglah di Jembatan penyebrangan yang memang telah disediakan. walaupun kita harus sedikit cape karena harus naik-turun tangga, namun tidak akan ada penyesalan ketika kita bisa berfikir dampak dari apa yang kita perbuat. Tidak akan ada penyebrang jalan yang tertabrak kendaraan yang sedang melintas.

Dan disinilah intinya, bahwa kedewasaan dalam bertindak dapat membuat kenyamanan bagi semua. Tidak ada lagi kekcelakaan akibat kelalaian, tidak ada lagi kecelakaan akibat kecerobohan. Seandainya terjadi pun murni hanya karena insiden saja.

Khusus untuk masalah Narkoba yang dikonsumsi Pelaku, sepertinya ini adalah sindiran bagi para penegak hukum bahwa penangan terhadap kasus Narkoba belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Padahal di Indonesia sudah ada BNN (Badan Narkotika Nasional), namun terkesan tidak berfungsi dengan baik. Bahkan sangat mengenaskan bila aparat penegak hukum itu sendiri yang masih berbisnis atau sekedar jadi pengguna barang haram tersebut.

Untuk itulah hanya kesadaran dari kita semua lah yang bisa merubah keterpurukan ini. Bersikap Dewasa dan memegang teguh aturan yang sudah ada, akan mampu membawa kita pada kenyamanan dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat. Dan mudah- mudahan tidak terjadi lagi peristiwa memilukan seperti pada minggu siang itu.

by : Ardie Haji Ayub

Senin, 23 Januari 2012

Bandeng Pucung, Bukti Rasa Sayang Menantu kepada Sang Mertua...

Perayaan Imlek bagi beberapa orang mungkin terlihat biasa, terutama bagi sebagian besar orang yang tinggal di kota besar. Hanya perayaan penuh kemeriahan yang diisi dengan berbagai macam kegiatan hiburan ala masyarakat Tiong Hoa. Mulai dari sembahyang di kuil sampai dengan atraksi barongsai yang menghiasi sebagian besar tempat hiburan mulai dari cafe hingga mall. Perayaan Imlek sakral bagi yang merayakannya yakni masyarakat Tiong Hoa, namun bagi mereka yang selain warga keturunan, perayaan ini hanya sekedar hiburan dikala mengisi waktu libur bersama keluarga dan juga kerabat.

Namun, mungkin sebagian besar orang tidak ada yang mengetahui bahwa Perayaan Imlek setiap tahunnya juga menjadi sakral bagi masyarakat Betawi. Bukan karena mereka ikut merayakan Imlek, melainkan kebiasaan yang sudah berlangsung sejak lama di kalangan masyarakat Betawi setiap kali perayaan Imlek tiba. Yaitu setiap wanita Betawi yang sudah menikah selalu menyempatkan diri untuk membuat masakan yang dinamakan Bandeng Pucung untuk dibawa ke rumah mertua mereka.

Yups, Bandeng Pucung. Sebuah masakan yang terkesan sederhana karena hanya terdiri dari Ikan bandeng yang diberi kuah mirip seperti semur karena berwarna agak kecoklatan, namun bermakna luas dan sampai detik ini masih disakralkan oleh sebagian besar masyarakat Betawi.

Apa yang membuatnya terkesan menarik..?? Besar ikan bandeng yang diolah itulah yang membuatnya spesial. karena jauh lebih besar dari masakan sejenis yang hanya dibuat untuk pengisi menu makan sehari- hari. Dan disitulah seninya, dimana sebagian besar masyarakat betawi percaya bahwa Bandeng Pucung yang dibuat dapat mengukur seberapa besar rasa sayang seorang menantu wanita terhadap mertuanya. Semakin besar ukuran ikan bandengnya, maka semakin besar pula rasa sayang si menantu terhadap mertuanya.

Tidak ada yang tau pasti sejak kapan budaya ini berlangsung, namun disinilah terlihat bahwa keberagaman itu indah. Dalam kemeriahan Perayaan Imlek yang notabene hanya dirayakan oleh Masyarakat Tiong Hoa, ada Masyarakat Betawi yang juga memiliki kebiasaan unik dan secara tidak langsung melengkapi kemerihan Perayaan Imlek tiap tahunnya.

Selamat Tahun Baru Imlek 2563... Ghong Xi Fa Chai

by : Ardie Haji Ayub

Senin, 16 Januari 2012

D'Zhongerss Award 2011 Dalam Nuansa Malam Tahun Baru 2012

Sabtu 31 Januari 2011 pukul 10.00 WIB, Saya beserta beberapa anggota D'Zhongerss yang lain sudah berada di Stasiun Gondangdia. Kami hendak melakukan perjalanan ke Villa Billabong yang berada di daerah Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat dalam rangka pergelaran acara D'Zhongerss Award 2011 dan Perayaan Malam Tahun Baru 2012 yang kebetulan seperti acara- acara D'Zhongerss sebelumnya Bpk. Bahari MDJ dengan Suraw Adv miliknya menjadi sponsor utama dalam acara ini. Walaupun hujan mengguyur Jakarta pagi itu, namun tidak menghalangi kami dalam melakukan perjalanan ini.

Pukul 10.30 WIB kereta kami pun tiba di Stasiun Gondangdia, dan kami pun langsung naik dan dimulailah perjalanan kami. Tepat pukul 11.30 WIB kami sampai di stasiun Bojong Gede dan langsung mengabari guide kami menuju ke Villa Billabong. Dan setelah menunggu setengah jam Guide kami pun tiba dan kami langsung di antar dengan menaiki angkot yang telah di charter menuju Villa Billabong.

Sesampainya di tempat tujuan, kami dibuat terpesona dengan suasana tempat acara dan menginap kami nanti. Sebuah Sport Center yang di lengkapi dengan fasilitas menarik seperti Kolam Renang dan beberapa permainan air, Sebuah aula serbaguna yang cukup besar, serta 2 kamar besar yang sengaja dibuat terpisah antara pria dan wanita. Sungguh sebuah hal yang benar- benar membuat rasa lelah kami selama perjalanan tadi hilang dalam sekejap.

Setelah membereskan beberapa barang bawaan kami masing- masing, kami langsung turun ke bawah yaitu area kolam renang untuk menikmati suguhan hiburan organ tunggal yang langsung dimanfaatkan oleh beberapa teman untuk bernyanyi sekedar menghilangkan kepenatan mereka. Dan dilanjutkan dengan suguhan makan siang dengan hidangan spesial yang cukup menggugah selera kami.

Setelah selesai makan siang, kami pun terutama para pria langsung mempersiapkan beberapa hal untuk acara D'Zhongerss Award pada malam harinya. Mulai dari memasang Backdrop sampai mempersiapkan peralatan musik serta saund system. Setelah semua selesai dan dirasa semua sudah siap, kami langsung melanjutkan dengan bermain sepak bola di lapangan depan Villa. Sungguh suasana menyenagkan dan membuat semua menjadi rilex sampai dengan sore itu.

Selesai Maghrib kami pun mulai mempersiapkan peralatan untuk acara Bakar Ikan sebelum kami Sholat Isya Berjamaah yang dilanjutkan dengan renungan sejenak serta sambutan dari Bpk. Bahari. Kemudian langsung dilanjutkan dengan acara Bakar Ikan serta makan malam bersama.

Tepat pukul 21.30 WIB kami pun mulai siap- siap untuk memulai acara inti dari kegiatan ini, yaitu D'Zhongerss Award 2011. Setelah sempat sedikit tertunda karena ada teman kami yang mendadak demam. Akhirnya tepat pukul 22.00 WIB acara Puncak D'Zhongerss Award 2011 pun dimulai. Acara yang diawali dengan penampilan dari Agus Coffeside yang membawakan lagu berjudul MeminangMu dan dilanjutkan dengan Sambutan dari Bpk. Bahari selaku sponsor serta Saya sendiri selaku Mimin D'Zhongers, cukup mendapat sambutan hangat dari para D'Zhongerss serta Bpk. Bahari selaku sponsor utama.

Nominasi pertama yang dibacakan adalah Kategori Rising Star yang dibacakan oleh Yoncah dan Randy. Kekocakan mereka dalam membacakan Nominasi cukup membuat Para D'Zhongerss terhibur. Dan Feri Anggriawan yang berhak meraih Penghargaan sebagai The Rising Star. Setelah penampilan dari Yoncah yang membawakan lagu Andai dari grup band Gigi, Nominasi berikut yang dibacakan adalah kategori TerLemot dan Tergokil yang masing- masing diraih oleh Bram sebagai yang Terlemot dan Miko sebagai yang Tergokil.




Nominasi Berikutnya dari kategori Teraniaya dan Terkreatif yang diraih oleh Fathir sebagai yang Teraniaya dan Yoncah sebagai yang Terkreatif. Kemudian berturut- turut dibacakan Kategori Terbaik Futsal, Terajin dan Terupdate yang masing- masing diraih oleh Deden sebagai yang Terbaik Futsal dan Randy sebagai yang Terajin serta Ardie (saya) sebagai yang Terupdate.



Sebuah penghargaan Khusus bartajuk Lifetime Achievement diberikan kepada orang yang cukup punya dedikasi dalam kegiatan- kegiatan D'Zhongerss. Dan Penghargaan itu pun diraih oleh Hengki Agustian. Lalu, Penghargaan tertinggi untuk para D'Zhongerss pun dibacakan pada season terakhir. yaitu kategori TerD'Zhongerss yang pada tahun ini akhirnya diraih oleh Xhyifa Fauzia Defriana.

Acara yang juga diisi dengan Penampilan Sulap oleh Ricky Machdiansyah ini pun berakhir tepat pukul 00.00 WIB dimana seluruh peserta yang hadir sama- sama mengucapkan "Happy New Years 2012" sekalligus menandakan awal pergantian tahun dari 2011 ke 2012.

Sungguh malam yang luar biasa, bukan hanya bagi mereka yang meraih penghargaan tapi juga bagi seluruh D'Zhongerss yang hadir pada mala hari itu. Dan kami pun merasa layak untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Suraw Adv selaku sponsor utama serta Barid Adv, Chesta Adv, Mas Christ dan Double 'S' Adv selaku sponsor pendukung. Dan Apresiasi tak terhingga bagi Para D'Zhongerss atas kerja kerasnya hingga terwujudnya acara ini.

Salam D'Zhongerss...

(Ardie Haji Ayub)