Minggu, 31 Maret 2013

Berbagi Cerita Ketika Di Sumatra

Pada hari kamis, 14 maret 2013 merupakan awal perjalanan saya menuju kotabumi lampung utara dengan menggunakan angkutan bus antar kota antar provinsi DAMRI dari stasiun gambir, perjalanan saya saat ini terbilang sangat menyenangkan dikarenakan bus yang saya tumpangi merupakan bus dengan fasilitas sangat baik serta memberikan pelayanan yang prima dengan waktu perjalanan yang sangat singkat di banding bus antar kota lain yang harus berhenti di beberapa tempat.

Tiba di Kotabumi, Lampung tepatnya di Pondok Pesantren Liga Muslim Indonesia saya langsung bertemu dengan seluruh adik-adik asuh yang telah menunggu kedatangan saya, mereka pun menyambut dengan bahagia dan senyuman.

Kemudian perjalanan saya lanjutkan ke kota Palembang bersama teman- teman aktivis dari kota pempek tersebut. Di sana saya pun ikut serta dalam beberapa kegiatan sosial yang di selenggarakan sahabat- sahabat saya tersebut selama 3 malam.

Senin, 18 maret 2013 saya pun kembali melanjutkan perjalanan menuju kotabumi dari kota Palembang dengan menggunakan kereta api Sriwijaya 1 dengan menempuh perjalanan selama 9 jam, dan pada pagi harinya pun tiba di stasiun kotabumi.

Ada hal yang sangat menarik dan sungguh menjadi pengalaman yang sangat sulit untuk dilupakan ketika diakhir perjalanan saya di sumatera yakni ketika saya hendak kembali ke Jakarta menyebrang dari pelabuhan bakauheuni menuju pelabuhan merak, saya menumpang Kapal Ferry Dharma Kencana 9, ketika saya masuk kedalam kapal laut tersebut saya langsung disambut dengan ramah oleh pramugari cantik dan saya pun diantar menuju kursi penumpang, saya pun sangat terkejut dengan berbagai fasilitas yang diberikan perusahaan kapal laut ini dan memberikannya secara gratis tanpa tambahan biaya sama sekali, selama 4 jam saya berada didalam kapal saya seperti berada didalam kapal pesiar, sungguh perjalanan yang indah dan menyenangkan.

By : Al Barra Zulfikar ( 14-24 Maret 2013 )
Editor : Arif "Mimin" Hardiansyah

Selasa, 19 Maret 2013

Prediksi Starting Eleven Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Jika boleh memprediksi dari Pemain yang dipanggil memperkuat Timnas Sepakbola Indonesia untuk menghadapi Arab Saudi, kira- kira beginilah prediksi kami :



By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Daftar 28 Pemain Timnas Indonesia Untuk Melawan Arab Saudi

Akhirnya 28 Pemain yang akan mengisi susunan Pemain Timnas Sepakbola Indonesia telah diumumkan oleh duet Pelatih Rahmad Darmawan - Jacksen F. Tiago. Dan berikut daftar ke 28 Pemain tersebut :


PENJAGA GAWANG :
 
Kurnia Meiga (Arema)
I Made Wirawan (Persib)
Syamsidar (Mitra Kukar)

LINI BELAKANG :

 
Hamka Hamzah (Mitra Kukar)
M Roby (Persisam)
Victor Igbonefo (Arema)
Abdul Rahman Sulaeman (Sriwijaya FC)
Zulkifly Syukur (Mitra Kukar)
Ricardo Salampessy (Persipura)
Supardi (Persib)
Tony Sucipto (Persib)
Ruben Karel Sanadi (Persipura)

LINI TENGAH :

 
Imanuel Wanggai (Persipura)
Ponaryo Astaman (Sriwijaya FC)
Achmad Bustomi (Mitra Kukar)
Raphael Maitimo
Taufiq (Persebaya)
Firman Utina (Persib)
M Ridwan (Persib)
Andik Vermansah (Persebaya)
Zulham Zamrun (Mitra Kukar)

LINI DEPAN :

 
Greg Nwokolo (Arema)
Boaz Solossa (Persipura)
Yohanes Ferinando Pahabol (Persipura)
Irfan Bachdim (Chonburi)
Ian Louis Kabes (Persipura)
Sergio van Dijk (Persib)
Titus Bonai (Semen Padang)


(berbagai sumber)

Senin, 18 Maret 2013

Babak Baru Sepakbola Indonesia

17 Maret 2013 menjadi babak baru bagi Dunia Sepakbola Indonesia. Kongres Luar Biasa (KLB) dilaksanakan sesuai jadwal dan cukup terbilang sukses. Walaupun masih ada beberapa kekurangan serta kritikan yang datang terutama dari orang- orang yang merasa dirugikan kepentingannya dalam KLB tersebut, namun mayoritas Pecinta Sepakbola Nasional menaruh harapan besar atas hasil KLB tersebut.

Beberapa point berhasil diputuskan dalam KLB yang sempat diwarnai aksi sabotase serta walk out dari beberapa anggota PSSI yang "kecewa". Namun berkat kesigapan petugas keamanan, KLB pun berhasil berjalan dengan lancar. Beberapa point yang dihasilkan diantaranya menyatukan Liga (ISL & IPL), memberi sanksi kepada anggota yang melakukan walk out, serta pembubaran KPSI.

Sebagian besar masyarakat Sepakbola Indonesia sangat antusias dan merasa yakin kalau KLB ini telah dan akan menjadikan perubahan bagi Persepakbolaan Indonesia untuk bangkit dari masa suram konflik. Namun tetap ada kritikan, tetap ada ketidaksepahaman atas apa yang telah disepakati dalam KLB tersebut.

Apapun itu, sebagai pecinta Sepakbola Tanah Air, kita patut memberi beberapa point positif terhadap hasil kongres. Diantaranya adalah kegigihan para pengurus yang masih punya niat untuk membenahi carut marut persepakbolaan negri ini. Nilai plus juga pantas diberikan kepada Menpora Roy Suryo yang dengan tegas dan penuh keyakinan ingin membenahi PSSI demi kemajuan.

Jadi, kita tunggu kelanjutan dari babak baru Sepakbola Negri Tercinta ini. Semoga apa yang telah diperjuangkan benar- benar mendapat hasil maksimal dan benar- benar membawa sepakbola Bangsa ini berprestasi di pentas internasional. Dan semoga orang- orang yang ada di dalam PSSI saat ini adalah orang- orang yang punya hati tulus demi perbaikan dan bukan demi kepentingan kelompok atau pribadi.


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Jumat, 15 Maret 2013

Hasil Drawing 8 Besar UCL & Europa League 2012/2013

Hasil Drawing 8 Besar UEFA Champions League :

Malaga vs Borusia Dortmund
(Leg I : 3 April '13, Leg II : 10 April '13)

Real Madrid vs Galatasaray
(Leg I : 3 April '13, Leg II : 10 April '13)

Paris Saint Germain vs Barcelona
(Leg I : 4 April '13, Leg II : 11 April '13)

Bayern Muenchen vs Juventus
(Leg I : 4 April '13, Leg II : 11 April '13)



Hasil Drawing 8 Besar Europa League :

Chelsea vs Rubin Kazan
(Leg I : 5 April '13, Leg II : 12 April '13)

Fenerbahce vs SS Lazio
(Leg I : 5 April '13, Leg II : 12 April '13)

Tottenham Hotspurs vs FC Basel
(Leg I : 5 April '13, Leg II : 12 April '13)

Benfica vs Newcastle United
(Leg I : 5 April '13, Leg II : 12 April '13)

NB :  Semua Jadwal Pertandingan berdasar waktu Indonesia Barat

(Berbagai Sumber)


Kamis, 14 Maret 2013

Antiklimaks Perjuangan FC Internazionale

Performa bagus ditunjukan FC Internazionale saat menjamu Tottenham Hotspurs di Stadion Giussepe Meazza dalam Leg kedua Babak 16 Besar Europa Leage. Harus mengejar defisit 3 gol setelah menelan kekalahan 3-0 pada Leg pertama yang berlangsung di Stadion White Hart Lane sebelumnya, Inter mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Namun, baru pada menit ke 20 Inter baru bisa mencetak gol melalui sundulan Antonio Cassano memanfaatkan umpan silang Rodrigo Palacio.

Spurs bukan tanpa peluang, dan salah satunya didapat oleh Gylfi Sigurdson namun penampilan cemerlang Samir Handanovic mempu menggagalkan peluang tersebut. Di penghujung babak pertama, Inter hampir saja menambah gol. Sayang, tendangan melengkung Palacio hanya membentur mistar gawang.

Di babak kedua, Inter yang masih harus mengejar defisit minimal 2 gol lagi kembali mengambil inisiatif serangan. Dan akhirnya pada menit ke 52 Palacio berhasil mencetak gol setelah lebih cepat menyambar bola sebelum Brad Friedle menutup ruang tembaknya.

Kedudukan 2-0 semakin membuat anak- anak Nerrazzuri lebih bersemangat, dan pada menit ke 75 Inter pun mampu menambah gol melalui tendangan bebas Cassano yang menghasilkan sklimit di depan gawang sehingga William Gallas salah dalam antisipasi dan menyebabkan bola masuk ke gawang. Hasil ini pun menjadikan agregat menjadi 3-3 dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan.

Di babak tambahan Inter yang diyakini akan benar- benar membuat kejutan pada pertandingan ini lagi- lagi mengambil inisiatif serangan. Sayang, sebuah peluang emas yang didapatkan Esteban Cambiasso saat hanya tinggal berhadapan dengan Friedle terbuang sia- sia karena tendangannya melebar.

Dan petaka pun menghampiri Inter di paruh kedua babak tambahan ketika tembakan keras Moussa Dembele dari sisi kotak pinalty berhasil ditepis Handanovic, namun Emanuel Adebayor langsung memanfaatkan bola rebound memanfaatkan gawang kosong dan kedudukan berubah menjadi 3-1 atau agregat 3-4 untuk keunggulan Spurs.

Andrea Stramaccioni coba memasukan Andrea Ranocchia untuk menambah daya gempur mereka. Dan terbukti 10 menit jelang laga tambahan usai Inter mampu kembali mencuri gol melalui sundulan Ricardo Alvarez. Agregat pun menjadi 4-4, namun Spurs masih unggul gol tandang.

Hingga pertandingan berakhir, Inter tidak mampu menambah gol dan kedudukan tetap 4-1 untuk kemenangan Inter namun dengan agregat 4-4 dan Tonttenham Hotspurs pun lolos ke babak perempatfinal lewat keunggulan gol tandang. Tapi, seperti Arsenal di Liga Champions, FC Internazionale pun tetap mampu berdiri dengan kepala tegak.

Sementara itu, dengan lolosnya Tottenham Hotspurs maka Tim Inggris masih mempunyai 3 wakilnya di perempat final Europa League mengingat Chelsea yang berhasil memetik kemenangan 3-1 (agregat 3-2) atas Steau Bucharesti serta Newcastle yang menang 1-0 (agregat 1-0) atas Anzi Machachkala. Tim Italia tertolong oleh Lazio yang lolos dengan sangat meyakinkan setelah menang 3-1 (agregat 5-1) atas Vfb Stuttgart di Stadion Olimpyco.


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Galeri Futsal D'Zhongerss

Rabu, 13 Maret 2013

The Gunnerss Pulang Dengan Kepala Tegak

Bertandang ke Allianz Arena Stadium, Kandang dari Bayern Muenchen dalam Laga Leg kedua Babak 16 Besar Liga Champions, Arsenal mengusung misi mustahil. Tertinggal dengan Agregat 3-1 pada Leg pertama kala bermain di Emirates Stadium, The Gunners - Julukan Arsenal - memang bagi sebagian pengamat benar- benar berharap sebuah keajaiban. Namun berkat semangat juang serta kecerdasan dari Sang Profesor Arsene Wenger, Arsenal hampir saja membuat hal mustahil itu menjadi mungkin.

Melakukan gebrakan sejak menit awal, Arsenal mampu mencuri gol pertama pada menit ketiga melalui Olivier Giroud setelah memanfaatkan umpan silang mendatar dari Theo Walcott. Seperti belajar dari pertandingan kemarin (AC Milan vs Barcelona) Bayern yang tidak ingin Arsenal mambalikan keadaan langsung memberikan reaksi. Dan beberapa peluang pun berhasil mereka dapatkan. Toni Kroos menguji kewaspadaan Lukasz Fabianski lewat tembakan jarak jauh. Luis Gustavo juga mencoba peruntungannya saat menyambut sepak pojok Kroos, tapi tendangan pemain Brasil itu melayang tinggi. Kesulitan menembus pertahanan Arsenal, yang tampil cukup solid pada pertandingan ini, Bayern lebih banyak melakukan upaya spekulatif dari luar kotak penalti. Setelah tendangan Javi Martinez melambung di atas mistar, berikutnya tembakan Kroos kembali mengarah tepat ke tangkapan Fabianski. Peluang bagus kemudian diperoleh Thomas Muller ketika laga berumur setengah jam. Sayang, penyelesaian sang penyerang menyusul halauan buruk bek Arsenal sekaligus rekannya di timnas Jerman, Per Mertesacker, hanya mengenai sisi luar jala gawang. Arsenal berusaha balik menekan melalui Walcott yang mengirim umpan silang berbahaya dari sisi kanan, namun kali ini bola gagal dijangkau dengan sempurna oleh Giroud.

Bernafsu mengejar ketertinggalan, Bayern mengawali babak kedua dengan tempo tinggi dan langsung mengancam lewat tembakan Arjen Robben yang masih gagal membuahkan hasil. Tak lama berselang, giliran sepakan Tonni Kroos yang lagi-lagi melenceng dari sasaran. Di lain pihak, Arsenal punya kesempatan untuk menggandakan keunggulan. Beruntung bagi pasukan The Bavarians, tembakan setengah voli Giroud meleset jauh. Sempat sedikit terancam, Bayern melanjutkan gempuran ke wilayah pertahanan Arsenal. Setelah upaya Muller gagal menemui sasaran, peluang emas jatuh ke kaki Robben. Muller dengan cerdik mengirim umpan tumit untuk membebaskan winger Belanda itu, sayang tendangan Robben kandas oleh penyelamatan gemilang Fabianski. Di tengah tekanan deras Die Roten yang tak jua berujung gol penyeimbang, Arsenal lagi-lagi mencuri sebuah peluang bagus. Pemain pengganti, Gervinho, melakukan gerak tipu untuk mengelabui Dante setelah mendapat bola dari Santi Cazorla, namun penyelesaiannya menyamping di tiang jauh. Dan di menit ke-85, kubu tamu benar-benar menambah skor. Sebuah tendangan penjuru Cazorla disambut tandukan akurat Laurent Koscielny ke pojok bawah gawang Bayern tanpa mampu dijangkau Manuel Neuer. Kepanikan semakin menjadi di kubu Bayern, mengingat Arsenal hanya butuh 1 gol lagi untuk bisa menyingkirkan mereka.

Namun, keberuntungan kali ini belum memihak Anak- anak The Gunnerss. Karena hingga peluit panjang berbunyi skor tidak berubah tetap Bayern 0-2 Arsenal. The Gunnerss gagal lolos ke babak perempatfinal Liga Champions, tapi mereka tetap bisa pulang dengan kepala tegak berkat kemenangan meyakinkan di Kandang lawan sekaligus membuktikan bahwa tidak lolosnya mereka bukan karena mereka Tim yang buruk melainkan hanya sebuah ketidak beruntungan..


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Comeback sempurna Blaugrana

Rabu, 13 Maret 2013 waktu Indonesia. AC Milan datang ke Stadion Camp Nou untuk menantang Barcelona dalam Leg Ke-2 Babak 16 Besar Liga Chamions dengan rasa penuh percaya diri karena bermodalkan kemenangan 2-0 pada Leg pertama yang berlangsung di San Siro. Kemenangan yang dirasa cukup untuk dijadikan modal menghadapi kedigdayaan Barcelona di Kandangnya.

Jika melihat ke belakang, maka cukup pantas jika Il Rossoneri -Julukan AC Milan- tampil penuh percaya diri untuk lolos ke Babak Perempat Final. Blaugrana -Julukan Barcelona- selalu gagal lolos ke Babak selanjutnya saat melawan Tim dari Itali atau Tim yang menerapkan Startegi Cattenacio (Strategi Pertahanan Grendel Ala Tim- Tim Itali) jika sudah tertinggal (kalah) pada Leg pertama. Dengan formasi yang tidak terlalu jauh berbeda yang diturunkan kedua Tim pada Leg Pertama, Milan hanya minus Suley Muntari sedangkan Barcelona minus Carles Puyol. Barcelona langsung menggebrak sejak Kick Off demi mengejar defisit 2 gol. Strategi Tiki- Taka tetap menjadi andalan mereka demi menguasai pertandingan.

Dan benar saja, baru 5 menit pertandingan berlangsung Barcelona mampu membuka celah dalam ketatnya pertahanan AC Milan lewat umpan satu dua antara Sang Mega Bintang Leonel Messi dan Sang Kapten Xavi Hernandez. Messi berhasil melepaskan tendangan melengkung ke sudut kanan Gawang Christian Abbiati yang hanya didiamkan oleh Abbiati karena memang jauh dari jangkauannya.

Tertinggal 1 gol membuat Massimiliano Allegri menginstruksikan kepada anak asuhnya agar berani keluar menyerang, namun langkah tersebut malah membuat Timnya terbawa alur permainan Barcelona yang membuat anak- anak Catalan dengan leluasa mengancam pertahanan Rossoneri. Ditambah Dewi Fortuna yang kurang berpihak kepada Milan malam itu, ketika pada menit ke 38 pemain muda mereka M'Baye Niang lolos sendirian dan tinggal berhadapan dengan Victor Valdez, namun tendangannya hanya membentur Mistar Gawang.

Petaka pun kembali datang ketika para pemain Barcelona tanpa ampun melakukan serangan balik yang berbuah gol kedua kembali lewat kaki Leonel Messi. Di babak Kedua, Allegri belum berani melakukan perubahan terhadap Timnya dan hasilnya adalah Blaugrana mampu menambah keunggulan menjadi 3-0 pada menit ke 55, kali ini lewat gol David Villa.

Setelah tertinggal 3 gol, akhirnya Allegri coba memasukan Robinho dan Suley Muntari secara bersamaan dengan harapan mereka mampu mencuri minimal 1 gol dan berharap mereka tetap lolos lewat keunggulan gol tandang. Milan pun mulai tampil lebih terbuka demi mencari gol tandang nan krusial. Serangan mereka khususnya kerap bertumpu pada overlap Ignazio Abate di sisi kanan. Sayang, beberapa umpan silangnya gagal membuahkan hasil konkret karena tak ada rekan yang menyambut atau bisa disapu pertahanan Barcelona.

Dengan Milan meningkatkan intensitas serangan, Barca jadi punya jauh lebih banyak ruang guna memukul balik melalui counterattack. Salah satu contohnya ketika Jordi Alba leluasa berlari di sisi kiri usai memainkan umpan satu-dua dengan Iniesta. Namun umpan silang sang full-back dapat dicegat Abate. Ruang yang terbuka lebar itu pada akhirnya mampu dimaksimalkan The Catalans untuk mencetak gol keempat di waktu tambahan. Bermula dari umpan terobosan Messi, Alexis Sanchez lantas mengalirkan bola ke kiri untuk disambut Alba. Eks bintang Valencia itu dengan dingin menaklukkan Abbiati di bawah mistar Milan.

Dan, kemenangan 4-0 tersebut menjadi comeback sempurna Barcelona sekaligus menjawab kritikan para penggemarnya yang meragukan penampilan mereka beberapa pekan ini karena berkali- klai menelan kekalahan.


By : Arif "Mimin" Hardiansyah

Rabu, 06 Maret 2013

Antiklimaks Dalam Duel 2 Tim Juara

Rabu, 6 Maret 2013 mungkin menjadi hari menyedihkan bagi penggemar Manchester United. Mimpi mereka meraih Treble Winners lenyap seketika setelah Tim berjuluk The Red Devils itu kalah dalam pertandingan Leg ke-2 16 Liga Champions dengan skor 1-2 atas Tim bertabur bintang Real Madrid. Setelah pada Leg Pertama mampu menahan Imbang Los Blancos di Santiago Bernabeu, The Red Devils harus menerima agregat gol akhir menjadi 2-3 dan harus mengakui keunggulan El Real.

Pertandingan Leg ke-2 yang digelar di Old Trafford tersebut menyisakan banyak cerita menarik, mulai dari Rekor Pribadi Ryan Giggs, keputusan kontroversial Wasit, hingga selebrasi Cristiano Ronaldo. Ryan Giggs yang diturunkan pada pertandingan ini membuat Rekor Pribadi dengan melakoni Laga Ke 1000 nya di level klub sepanjang karirnya. Sebuah rekor yang hanya sedikit pemain profesional yang mampu melakukannya.

Dalam Pertandingan ini, Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson menerapkan strategi yang berbeda dari biasanya dengan mengedepankan Danny Welbeck ketimbang Wayne Rooney. Taktik ini bertujuan untuk mengelabui strategi Pelatih Real Madrid Jose Mourinho dimana Danny Welbeck dipolt sebagai penyerang lubang yang juga berfungsi sebagai perusak konsentrasi dari Gelandang Jangkar El Real Xabi Alonso. Dan terbukti taktik yang diterapkan kubu Red Devils sukses sampai menit ke 56 dimana united mampu unggul terlebih dahulu melalui Gol Bunuh Diri Sergio Ramos yang salah dalam mengantisipasi umpan silang dari Nani.

Namun, pada menit ke 56 itulah 'tragedi' terjadi. Ketika Patrice Evra berhasil membuang bola setelah menggagalkan serangan pemain- pemain El Real. Nani yang berada dekat dengan bola yang dibuang lambung tersebut berusaha mengejar dengan mengangkat kaki agak tinggi untuk dapat mengontrol si kulit bundar. Sayang disaat bersamaan entah disengaja atau tidak, Bek Sayap Real Arbeloa masuk dengan dada tepat berada di kaki Nani. Benturan tak terhindarkan dan kedua pemain pun terjatuh. Disinilah kontroversi terjadi, Wasit Cuneyt Cakir langsung mengeluarkan Kartu Merah untuk Nani.

Jika melihat dari tayangan ulang, maka wajar jika keputusan ini menimbulkan kontroversi. Karena Nani saat itu benar- benar berniat mengontrol bola dan sama sekali tidak meliat datangnya Arbeloa. Seluruh pemain serta staf pelatih termasuk Sir Alex Ferguson langsung memprotes keputusan tersebut. Namun Sang Pengadil pun tak bergeming dengan keputusannya.

Bermain dengan 10 orang membuat strategi yang sudah diterapkan sebelumnya berubah dengan digesernya Welbeck ke sisi sayap untuk menggantikan peran Nani. Ditambah lagi dengan dimasukannya Luca Modric di kubu El Real, menambah perubahan dalam pertandingan menjadi 180 derajat. United yang sebelumnya mulai menguasai pertandingan jadi dipaksa bermain bertahan. Sementara Real Madrid memberikan gempuran lebih banyak ke daerah pertahanan United.

Di menit ke 66, akhirnya Real berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui sepakan dari luar kotak pinalty yang dilepaskan Modric setelah berhasil mengelabui Tom Cleverley dan Michael Carrik. Bola yang meluncur deras ke pojok kanan gawang, tidak mampu dijangkau David De Gea. Selang 3 menit kemudian, Eks Bintang United Cristiano Ronaldo memberi keunggulan bagi Real setelah meneruskan umpan Gonzalo Higuain. Tidak ada selebrasi, hanya gerakan meminta maaf yang dilakukan CR7 untuk pendukung Setan Merah sebagai tanda bahwa dia masih sangat menghormati klub yang pernah membesarkan namanya tersebut.

Manchester United kalah, Seluruh Publik Old Trafford pun berduka, impian Treble Winners dengan skuad yang hampir sama baiknya dengan skuad 1998/1999 dimana United mampu meraih Treble Winners pertamanya pun kandas seketika.

Sebuah kekalahan dalam Sepakbola adalah hal yang wajar, dan sudah pasti bisa diterima terutama oleh mereka yang memang seorang profesional. Namun sebuah keputusan kontroversial telah membuat pertandingan Besar dan syarat Emosi (yang melibatkan CR7 dengan klub yang membuatnya menjadi Mega Bintang) ini menjadi Antiklimaks. Kini pertandingan telah selesai dengan menyisakan banyak perdebatan dan sudah pasti ancaman sanksi yang telah disiapkan UEFA bagi Pelatih dan para pemain United yang melakukan protes cukup keras atas keuptusan Wasit. Dan sudah barang tentu para pecinta sepakbola akan menunggu babak baru dari sebuah 'Drama' Pertandingan kelas Dunia..


By : Arif "Mimin" Hardiansyah